Postingan

Reaksi refresif dan Preventif

  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB             Reaksi refresif adalah suatu rekasi yang diberikan atas adanya peristiwa kejahatan. Artinya, atas kejahatan yang terjadi, masyarakat melalui lembaga penegakan hukum akan memberikan reaksi negatif berupa tindakan penegakan hukum terhadap pelaku kejahatan. Lembaga penegakan hukum sebagai suatu lembaga yang diberi mandat oleh masyarakat, dalam bereaksi terhadap kejahatan tidak terlepas dari keberadaannya sebagai suartu sistem, yakni sistem peradilan pidana. Sistem peradilan pidana terdiri dari berbagai unsur penegak hukum yakni, kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan lembaga pemasyarakatan. Polisi sebagai (ujung tombak) sistem peradilan pidana adalah unsur yang langsung berhadapan dengan masyarakat. Dengan demikian, polisi merupakan lembaga penegak hukum yang pertama bergerak memberikan reaksi (represif) apabila terjadi peristiwa kejahatan di masuyarakat.               Dalam pasal 2 UU pokok kepolisian (UU No. 13 tahun 1961) ditegaskan bahwa po

Analisis Regresi

  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB             Analisis regresi  dalam  statistika  adalah salah satu metode untuk menentukan hubungan sebab-akibat antara satu  variabel  dengan variabel(-variabel) yang lain. Variabel "penyebab" disebut dengan bermacam-macam istilah:  variabel penjelas ,  variabel eksplanatorik ,  variabel independen , atau secara bebas,  variabel X  (karena sering kali digambarkan dalam grafik sebagai  absis , atau sumbu X). Variabel terkena akibat dikenal sebagai  variabel yang dipengaruhi ,  variabel dependen ,  variabel terikat , atau  variabel Y . Kedua variabel ini dapat merupakan  variabel acak  (random), namun variabel yang dipengaruhi harus selalu variabel acak.             Analisis regresi adalah salah satu analisis yang paling populer dan luas pemakaiannya. Analisis regresi dipakai secara luas untuk melakukan prediksi dan ramalan, dengan penggunaan yang saling melengkapi dengan bidang  pembelajaran mesin . Analisis ini juga digunakan untuk memahami var

Otonomi Daerah

  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB 1. Seperti apa hubungan pemerintah pusat dan daerah dalam penyelenggaraan otonomi daerah? Hubungan yang dimiliki oleh pemerintah pusat dengan pemerintah daerah adalah: 1. Hubungan Wewenang             Dimana ini merupakan sebuah hubungan tentang urusan pemerintahan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah atau pemerintah pusat, urusan pemerintahan yang akan di laksanakan oleh pemerintah provinsi dan yang di laksanakan oleh pemerintah kota atau pemerintah kabupaten. 2. Hubungan Keuangan             Para pemerintah daerah yang memiliki SDA yang lebih besar tentunya akan menyambut dengan senang dan penuh partisipasi namun adanya kesenjangan seperti daerah yang tidak memiliki SDA yang baik dan miskin akan mendapatkan kekhawatiran dan ini akan mempengaruhi banyaknya pendapatan daerah yang mereka terima. Dan daerah otonom akan di berikan tuntutan agar bisa mencari sumber alternatif untuk mendapatkan sumber pembiayaan dan bantuan dari pemerintahan pusat

UUD di Indonesia

  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB             UUD merupakan bagian tertulis dari suatu konstitusi yang berfungsi untuk membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan tersebut tidak mengarah pada tindakan yang sewenang-wenang. UUD pada awalnya ditujukan untuk membatasi kekuasaan raja yang absolut. Sementara di masa abad ke-20, UUD juga telah memberi peranan besar pada pemerintah untuk mencapai negara kesejahteraan. Di samping UUD yang tertulis, terdapat konvensi yang merupakan aturan tidak tertulis yang dijadikan konstitusi. Kecenderungan digunakannya konvensi adalah karena para penyusun UUD tertulis hanya memusatkan perhatiannya pada garis-garis besar saja dengan tujuan agar UUD itu mudah menyesuaikan perkembangan zaman.             Pada prinsipnya, UUD selalu mengandung beberapa unsur berikut, pertama, pernyataan mengenai cita-cita dan asas ideologi negara yang merupakan kristalisasi semangat bangsa yang diabadikan di dalam pembukaan UUD. Kedua, organis

Iklan Komersial dan non komersial

Gambar
  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB 1. Bagaimana karakteristik (ciri) iklan yang bersifat komersial dan non komersial? Ciri Iklan Komersial Yaitu iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya meningkatkan penjualan. Iklan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu: Iklan Konsumen - yaitu iklan komersial yang ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna terakhir suatu produk. Iklan Bisnis - yaitu iklan komersial yang ditujukan kepada seseorang atau lembaga yang akan mengolah atau menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir. Iklan Profesional - yaitu iklan komersial yang ditujukan kepada segmen khusus, yaitu para profesional.  Ciri Iklan Non Komersial Nah berikut ini ciri-ciri iklan layanan masyarakat yang wajib anda ketahui sebelum membuatnya, antara lain : Iklan sifatnya tidak komersial, contohnya iklan pentingnya KB (keluarga berencana) dan iklan pemakaian helm saat berkendara. Iklan layanan masya

Hubungan Antarkelompok di Indonesia

  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB Hubungan Antarkelompok di Indonesia             Berbicara mengenai kelompok, kita tidak akan lepas dari pembahasan mengenai kriteria-kriteria yang menjadi ciri khas suatu kelompok, yang membedakannya dengan kelompok lain. kriteria setiap kelompok yang berkaitan dengan konsep hubungan antarkelompok diklasifikasikan oleh kinloch (1979). Kriteria yang pertama adalah ciri fisiologis. Kriteria ini akan menjadi dasar pengelompokan pada persamaan jenis kelamin, usia, dan ras. Kriteria yang kedua adalah kebudayaan. Kategori ini mencakup kelompok yang diikat oleh persamaan kebudayaan, misalnya kelompok etnik (Aceh, Minangkabau, Ambon, Dayak, Madura, dan sebagainya). Kriteria yang ketiga adalah ekonomi. Kriteria ini akan membedakan kelompok antara mereka yang mempunyai kekuasaan ekonomi dengan mereka yang tidak mempunyainya.             Pada dasarnya, adanya kelompok-kelompok seperti yang dijelaskan di atas adalah karena memiliki kriteria atau persamaan ciri. Set

Siklus Produk

  ASSALAMU’ALAIKUM. WR. WB TAHAP SIKLUS PRODUK             Suatu produk pada dasarnya memiliki kesamaan   dengan makhluk hidup, yaitu dimulai dari masa kelahirannya, perkembangan hingga sampai pada masa berakhirnya hidup. Perbedaan yang mendasar adalah jika dalam makhluk hidup siklus yang ada bersifat linear, namun dalam siklus hidup produk bersifat unilinear, yang ditandai dengan adanya kemungkinan suatu produk untuk didaur ulang. Pada umunya, ada empat tahapan yang dilalui oleh setiap produk, yaitu tahap perkenalan; periode ini berjalan lambat pada saat produk tersebut baru diluncurkan. Tahap kedua adalah tahap pertumbuhan, yang ditandai dengan penerimaan pasar yang mulai berjalan cepat. Tahap ketiga adalah tahap kedewasaan, yaitu periode pertumbuhan yang ditandai dengan kestabilan penjualan, dan sampai pada akhirnya tahap penurunan, yaitu suatu periode yang ditandai dengan penurunan yang semakin tajam.             Kenyataan yang ditunjukkan oleh adanya siklus hidup produk ini