Weber Dan Teori Sosiologi Fenomenologi Yang Dikembangkan Schutz
Siapa pun mengakui bahwa Schutz berutang budi pada Husserl dan Weber karena secara gamblang ia mengadopsi fenomenologi transensdental yang dikemukakan oleh Husserl dan mengawinkannya dengan konsep verstehen yang merupakan buah pemikiran Weber (Turner, dkk, 2001;Ritzer, 1999; Cheek, dkk., 1996; Turner, 1978). Dalam konteks ini, Cheek, dkk (1996) mengemukakan bahwa Schutz memang belum merasa puas dalam mempelajari sosiologi Weber yang awalnya dianggapnya penuh makna karenan ada kontradiksi di dalamnya. Karena tidak puas, Schutz berpaling pada ajaran Husserl, seorang filsuf fenomenologi Jerman. Begitu terkesannya Husserl dengan ide-ide Schutz setelah membaca The Phenomenology of the Social World (1932), ia berencana mengajak Schutz untuk bekerja sama meskipun hal ini tidak pernah tetwujud. Ide dan pemikiran Husserl yang begitu berperan dalam mengembangkan filsafat fenomenologi sesungguhnya merujuk pada beberapa hal yang sangat mendasar. Pertama, adanya dilema